Angkat Ekonomi Daerah, Ijeck Apresiasi Produk Olahan Andaliman Menjadi Teh
Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menyambut baik kehadiran produk olahan rempah khas tanah Batak andaliman menjadi teh. Menurutnya, inovasi yang dilakukan Intan Damanik ini bisa mengangkat ekonomi masyarakat dan daerah.
“Inovasi ini sangat baik, tanaman asli daerah memang harus dilestarikan. Saya harap Ibu Intan bisa fokus karena ini pasti bisa jadi andalan kita di Sumatera Utara,” ujar Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah saat menerima kunjungan Pimpinan The Bloom Andaliman Artisan Tea Intan Damanik di Rumah Dinas Jabatan Wagub, Senin (27/3).
Lanjut Ijeck, Pemprov Sumut terus berupaya meningkatkan produksi tanaman pangan dan hortikultura. Pemprov melakukan pengembangan budidaya pada beberapa jenis komoditi unggulan termasuk andaliman dengan melibatkan masyarakat. “Memang tidak bisa hanya berharap masyarakat yang membudidayakan, mudah-mudahan nanti kita bisa punya lahan sendiri, apalagi mengingat di Jawa sudah ada juga budidaya andaliman,” ujarnya.
Diharapkan Ijeck, inovasi dari andaliman bisa terus dikembangkan mengingat produk ini banyak diminati pasar ekspor. “Semoga inovasi pengembangan produk andaliman ini bisa terus dilakukan, karena ini juga akan mengangkat ekonomi masyarakat di Kawasan Danau Toba dan tentunya daerah kita Sumatera Utara,” tutupnya.
Sementara itu, Intan Damanik mengisahkan inovasi andaliman tea ini dibuat pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19. “Saat itu saya mikir kenapa harus sambal apalagi kalau sambal susah dikirim ke luar negeri karena volumenya berat, jadi kita buat percobaan langsung menjadi teh dan kita coba ke semua orang-orang terdekat tenyata luar biasa responsnya, katanya ini unik,” kisahnya, didampingi Sekretaris Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BP-GKT) Debby Panjaitan.
Intan juga memberikan produk inovasi ini kepada orang sekitarnya yang tengah riwayat sakit seperti sakit stroke. “Alhamdulilah, tidak ada keluhan, seperti itu uji coba dan testimoninya dan Alhamdulilah, tidak ada masalah. Saat FI Fowerboat kemaren juga dapat sambutan dari peserta mereka mengatakan minuman ini unik,” ujarnya.
Hal ini, lanjut intan menjadi poin bagi dirinya sebagai founder untuk terus mengembangkan produk ini. “Andaliman Tea ini produk mahal daripada kawasan Danau Toba yang masih pioner atau satu-satunya dan inilah kami harap dapat dukungan dari semua stakeholder, khususnya kabupaten yang ada di kawasan Danau Toba untuk bersama-sama menjadikan andaliman ini sebagai produk Sumut yang bisa kita kebanggaan untuk ekspor,” katanya.
Intan mengakui telah mengekspor The Bloom Andaliman Artisan Tea ke beberapa negara, di antaranya Singapura, Belanda, Australia dan terakhir ke Tokyo. “Kami sudah lakukan ekspor skala kecil, baik itu ke Singapura, Belanda, Australia dan kemarin kita kirim ke Tokyo dan dapat sambutan yang sangat bagus tinggal saja kami tengah mengurus surat legalitas IPCC untuk ekspor,” katanya.
Intan bersyukur atas respons yang diberikan oleh Wagub atas kedatangannya. “Bapak Wagub sangat care dan menanggapi satu per satu keluh kesah kami dan langsung menjadi evaluasi bagi instansi terkait. Semoga ke depan andaliman ini bisa semakin mendunia,” tutupnya.
Leave a Reply