Provinsi Sumatera Utara Inflasi 0,22 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara (Sumut) mencatat Sumut mengalami inflasi sebesar 0,22 persen pada Mei 2021. Dari lima kota IHK di Sumatra Utara, inflasi tertinggi terjadi di Kota Padangsidimpuan, yaitu 0,31 persen.
Dibandingkan dengan inflasi nasional, tingkat inflasi di Sumatra Utara lebih rendah 0,1 persen.
Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi menjelaskan dari 11 kelompok pengeluaran, sembilan diantaranya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi datang dari kelompok pengeluaran pakaian dan alas kaki dengan tingkat inflasi 1,91 persen dengan andil terhadap inflasi Sumut sebesar 0,11 persen.
“Kalau kita lihat lebih rinci, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, diantaranya baju anak dan setelan. Andilnya komoditas ini terhadap inflasi di kelompok tersebut sebesar 0,02 persen,”kata Syech dalam paparan rilis secara virtual, Rabu (2/6/2021).
Komoditas lainnya adalah baju muslim wanita, sepatu anak, mukenah, dan celana panjang. Kata Syech, kenaikan harga pada komoditas tersebut sejalan dengan meningkatnya permintaan pada Hari Raya Idulfitri pada Mei 2021 lalu.
Adapun, terdapat dua kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi bulan ini. Pertama, kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Deflasi di kelompok ini dipengaruhi oleh turunnya harga komoditas cabai rawit, sawi hijau, ikan asin teri, dan bawang merah. Selain itu, deflasi juga terjadi pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya.
Medan merupakan kota IHK kedua di Sumut dengan tingkat inflasi tertinggi pada Mei 2021 yaitu 0,24 persen, diikuti oleh Pematangsiantar sebesar 0,08 persen.
Sementara, Kota Gunung Sitoli mengalami deflasi sebesar 0,29 persen pada bulan ini. Kota Sibolga mengalami deflasi paling tinggi bulan ini, yaitu 0,30 persen. Kota Sibolga sekaligus menjadi kota IHK di Pulau Sumatra dengan deflasi tertinggi.
BPS Sumut – Berita Resmi Statistik
(Admin)
Leave a Reply