Pemkab Taput Prioritaskan Kecamatan Muara dan Sipoholon Sentra Produksi Bawang Merah

Pemkab Taput Prioritaskan Kecamatan Muara dan Sipoholon Sentra Produksi Bawang Merah

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara memprioritaskan Kecamatan Muara dan Sipoholon menjadi sentra produksi bawang merah. Dengan demikian Taput bisa mandiri untuk bawang merah dan tidak perlu lagi didatangkan dari daerah lain.

 

Hal itu disampaikan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, saat panen perdana bawang merah milik Kelompok Tani Ina Marpadot, di Desa Simanungkalit, Kecamatan Sipoholon, Rabu (06/01/2021).

 

Didampingi Kadis Pertanian, SEY Pasaribu, Camat Sipoholon, Richand P. Situmorang dan beberapa pimpinan OPD, Bupati turun langsung ke lahan dan panen bawang merah secara langsung dan dilanjutkan dengan diskusi dengan petani mengenai permasalahan permasalahan yang dihadapi dalam bertani dan bercocok tanam.

 

“Terima kasih untuk semangat petani untuk mengolah lahan-lahan kosong. Kita akan prioritaskan Kecamatan Muara dan Desa Simanungkalit, Kecamatan Sipoholon, penghasil bawang merah. Kita harus mandiri untuk bawang merah dan tidak perlu lagi didatangkan dari luar,” kata Bupati.

 

Disampaikan juga, tahun ini anggaran untuk pengadaan bibit bawang merah telah disiapkan. Bupati berharap semua pemilik lahan sepakat untuk menanam satu jenis komoditi. “Jika sepakat bawang merah ayo kita tanam bawang merah. Jika sepakat kacang tanah ya kacang tanah. Juga jika sepakat mau Mina padi juga kita lakukan. Kita akan selingi dengan tanaman padi,” ujar Bupati.

 

Dalam laporannya Koordinator PPL Sipholon, Jolois Sibagariang, bahwa untuk bawang merah varietas Batu Ijo di Sipoholon ini, produksi bisa mencapai 13 ton per hektar dengan harga di tingkat petani 21.000/kg. Dalam 75 hari sudah panen. Dari perhitungan hasil panen, minimal bisa meraih untung 100 juta/hektar.

 

Sedangkan Kadis Pertanian SEY Pasaribu, menyampaikan bahwa tanah di Desa Simanungkalit, sangat subur untuk bawang merah. Ada sekitar 20 hektar yang masih bisa ditanami bawang merah. “Kami sangat mengharapkan semangat masyarakat untuk mengembangkan bawang merah ini karena sangat menjanjikan. Untuk yang kita panen ini masih 0,5 hektar. Ada lahan 20 hektar yang bisa kita tanami untuk mengembangkan bawang merah ini,” ujar Sey Pasaribu.

 

(Admin)

social position

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *